Operator Tak Bisa Sembarangan Taruh BTS

“Tidak bisa sembarangan taruh mobile BTS atau nantinya BTS, tetapi harus sesuai izin. Kalau misalnya mess pindah, mobile BTS akan ikut pindah. Jadi nanti kalau pembangunan sudah meliputi telekomunikasi, Otorita sudah membuat titik yang akan jadi multifungsi, untuk operator telko, listrik, dan lain-lain,” katanya.

Sejauh ini pun Gede belum mengetahui berapa banyak titik untuk menempatkan BTS di dalam kawasan IKN.

“Belum tahu secara finalnya seperti apa, tetapi pasti Otorita sudah memiliki layout akan seperti apa. Jadi nanti satu lokasi itu bisa jadi base band, BTS berkumpul di lokasi yang sama, akan ada radio, data center, dan dihubungkan dengan fiber optic,” kata Gede, memberikan penjelasan.

Kabel-Kabel Bakal Ditanam

“Pemerintah pasti akan membangun dengan memerhatikan estetika, jadi bukan bangun tower sendiri, lampu satu per satu. Nantinya kabel optik akan ditanam, bersama pengaturan infrastruktur kabel listrik, air, gas dan lain-lain, jadi pembangunannya tidak mengganggu permukaan tanah,” kata Gede.

Hal ini selain membuat jadi estetik juga membuatnya minim dari fiber cut atau kerusakan kabel akibat galian proyek lainnya.

“XL akan aktif kalau memang sudah diundang untuk pembangunan broadband (di IKN),” katanya.

Salah satu contohnya, saat ini beberapa operator seluler telah menempatkan mobile BTS di satu lokasi yang sama. Menurut Gede, hal ini sesuai dengan tempat banyaknya orang berkumpul, salah satunya adalah tempat pekerja. Gede mengatakan, hal ini tidaklah diatur sendiri oleh operator, melainkan sesuai perizinan yang diberikan oleh Otorita IKN.

Kerja Sama dengan Otorita dan Vendor Agar Kabel Tak Semrawut

“Di di dalam kawasan (IKN) belum membangun secara permanen, sejauh ini tetap mobile BTS sebab saya yakin, IKN ini bukan proyek setengah-setengah. Pemerintah ingin membangun smart city di sini, maka kota wajib 100 prosen terkover data, 4G, sekaligus memelihara estetikanya, tidak layaknya di kota-kota besar, tower dan fiber di mana-mana, kabel berseliweran,” kata Gede.

Menurut Gede, di dalam pembangunan kota cerdas yang estetik dan bebas berasal dari kabel dan bermacam tower yang semrawut nantinya operator telekomunikasi layaknya XL Axiata tidak bekerja sendirian melainkan berkoordinasi bersama Otorita IKN dan vendor pihak ketiga sehingga pembangunan terkoordinasi dan tidak dikerjakan secara sendiri-sendiri.

Nantinya kuantitas dan lokasi site BTS dapat ditentukan cocok bersama keperluan yang dipetakan operator sesudah berkoordinasi bersama Otorita. Sementara, pihak yang membangun infrastruktur adalah pihak ketiga.

“Plan tower provider ini titiknya bisa saja terkait berasal dari demand operator, sesudah berkonsultasi bersama Otorita. Jadi tersedia tiga pihak yang menentukan, bukan cuma operator saja,” ujarnya kepada team binamargadki